Jumat, 09 Maret 2012

Kebutuhan Sosial Psikologi Remaja


KEBUTUHAN SOSIAL PSIKOLOGI REMAJA
KEBUTUHAN SOSIAL PSIKOLOGI REMAJA

A.Jenis-jenis Kebutuhan Manusia
Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar antara lain: Psikologis, Fisiologis, dan sosiologis yang memerlukan pemenuhan. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi, maka akan menimbulkan berbagai bentuk penyimpangan tingkah laku bagi individu yang bersangkutan. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya oleh semua pihak yang terkait, sepertiorang tua, guru / sekolah untuk memenuhi kebutuhan remaja tersebut.

Menurut Maslow kebutuhan manusia terdiri dari lima jenis dan berjenjang, yang terkenal dengan “ Hirarki Kebutuhan ” manusia yang disebut dengan hierarki. Lima jenis kebutuhan itu sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Dari lima kebutuhan itu, kebutuhan yang harus segera di penuhi adalah kebutuhan fisik. Contoh dari jenis kebutuhan ini antara lain kebutuhan untuk makan, minum, pakaian, seks, udara segar, istirahat dan sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman dan tentram juga disebut denagn istilah “ safety needs “. Rasa aman yang bersifat psikis, yaitu aman dalam bentuk lingkungan emosional. Aman berarti terbebas dari gangguan dan ancaman, serta permasalahan yang dapat mengganggu ketenangan hidup seseorang.
3. Kebutuhan akan Rasa Cinta dan Memiliki atau Kebutuhan Sosial
Kebutuhan ini dapat berupa: perasaan diterima orang lain,merasa dirinya berguna bagi orang lain, diikutsertakan dalam kelompoknya, mengembangkan persahabatan dan sebagainya. Orientasi pemenuhan kebutuhan ini cenderung pada terciptanya hubunagn sosialyang harmonis dan kepemilikan.
4. Kebutuhan Harga Diri
Setiap manusia membutuhkan pengakuan secara layak atas keberadaanya bagi orang lain. Beberapa bentuk kebutuhan ini antara lain adalah ingin memiliki citra diri positif, menerima pengakuan, penghargaan dan perhatian orang lain.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Setiap orang memiiki potensi dan potensi itu perlu pengembangan dan pengaktualisasian. Orang akan menjadi puas dan citra dirinya positif apabila dapat mewujudkan potensi-potensi yang dimiliki dengan baik dan dapat mewujudkan peran serta tanggung jawabnya dengan baik pula.

Menurut Jumhur dan Moh. Surya (1975) ada sembilan jenis kebutuhan manusia, sebagai berikut:
• Kebutuhan untuk memperoleh kasih sayang
• Kebutuhan untuk memperoleh harga diri
• Kebutuhan untuk memperoleh prestasi dan posisi
• Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yang sama dengan orang lain
• Kebutuhan untuk memperoleh kemerdekaan diri
• Kebutuhan untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
• Kebutuhan untuk dikenal orang lain
• Kebutuhan untuk merasa dibutuhkan oleh orang lain
• Kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompoknya

Dari dua pendapat para ahli itu dapat disimpulkan bahwa kebutuhan dasar manusia haruslah dipenuhi agar tidak terjadi penyimpangan tingkah laku. Perlu diketahui juga bahwa kadar kepuasan pemenuhan setiap kebutuhan itu untuk setiap orang berbeda-beda. Namun pada prinsipnya semua kebutuhan itu memerlukan pemenuhan selanjutnya.

B. Jenis-jenis Kebutuhan Sosial Psikologi pada Masa Remaja
Menurut Andi Mappiare (1982) ada dua jenis kebutuhan remaja yaitu: kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer itu menyangkut kebutuhan makan, minum, tidur dan lain-lain, sedangkan kebutuhan sekunder berupa kebutuhan untuk dihargai, untuk mendapat pujian, memperoleh kedudukan dalam kehidupan orang lain, menghasilkan sesuatu dan semacamnya.

Rumusan jenis kebutuhan remaja dikemukakan oleh Komisi Perencanaan Pendidikan pada National Education Assosiation American ( dikutip Andi Mappiare: 1982 ) sebagai berikut:
a) Remaja merasa butuh untuk mengembangkan keterampilan yang dapat digunakan sebagai bekal untuk bekerja (yang menghasilkan uang)
b) Remaja sangat memerlukan informasi untuk memelihara kesehatan dan kesegaran fisiknya
c) Remaja membutuhkan suatu informasi atau pengetahuan tentang hak dan kewajiban seorang warga negara yang baik
d) Memerlukan pengetahuan tentang masalah keluarga dan maknanya bagi individu maupun masyarakat
e) Perlu pengetahuan dan informasi bagaimana memperoleh dan memanfaatkan fasilitas yang ada dan bagaimana cara pemeliharaannya
f) Butuh informasi tentang peranan ilmu pengetahuan (science) bagi kehidupan manusia
g) Membutuhkan peresapan makna (apersepsi) dan penghargaan terhadap seni, musik dan keindahan alam
h) Memerlukan informasi bagaimana cara memanfaatkan waktu luang dengan baik
i) Membutuhkan pengetahuan tentang cara mengembangkan rasa hormat (respect) pada orang lain
j) Membutuhkan wawasan dan pengetahuan untuk mampu berfikir secara rasional

Menurut Garrison (dalam Andi Mappiare: 1982) ada tujuh jenis kebutuhan khas remaja,antara lain:
• Kebutuhan untuk memperoleh kasih saying
• Kebutuhan untuk diikutsertakan dan diterima oleh kelompoknya
• Kebutuhan untuk mampu mandiri
• Kebutuhan untuk mampu berprestasi
• Kebutuhan untuk memperoleh pengakuan dari orang lain
• Kebutuhan untuk dihargai
• Kebtuhan untuk mendapat falsafah hidup
Jenis-jenis kebutuhan hidup tersebut sangat diperlukan untuk bekal awal bagi remaja dalam mensikapi lingkungannya dengan baik agar mereka dapat diterima oleh lingkungannya. Dengan penguasaan dan pemenuhan kebutuhan itu remaja dapat hidup layak sesuai dengan tuntutan lingkungan mereka. Kebutuhan-kebutuhan tadi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: fakyor individual, factor sosial, factor cultural, dan factor religius (termasuk nilai-nilai yang dianut). Masing-masing factor tesebut dapat mewarnai tinggi rendahnya tingkat pengharapan atas pemenuhan setiap kebutuhan tersebut.


A. Pengaruh Kebutuhan Yang Tidak Terpenuhi Terhadap Tingkah Laku Remaja

Herdy dan Kugelmann berpendapat bahwa apabila kebutuhan remaja itu tidak terpenuhi akan timbul perasaan kecewa atau frustasi. Aturan sekolah yang pilih kasih atau membedakan penerapan aturan itu atas dasar pertimbangan tertentu saja yang tidak adil akan menimbulkan kekecewaan besar bagi siswa.
Perasaan konflik dan kecewa dapat dipastikan terjadi pada siswa remaja yang berupaya untuk mencapai dua tujuan yang bertentangan. Misalnya remaja yang berperilaku preman dengan tujuan ditakuti kelompoknya dan sekaligus bersikap terpelajar dengan tujuan dihormati akan menemui kesulitan dalam hidupnya. Begitu juga bagi siswa yang memasuki dua kelompok sebaya yang sangat berbeda perilaku. Remaja itu akan mengalami kebingungan memilih nilai atau filsafat hidup yang akan dianutnya.
Seringkali standar moral seseorang telah terbentuk sejak masa kecil bertentangan dengan pola tingkah laku guru atau teman sebaya disekolah setelah ia remaja. Sejak dari kecil ia telah diajar bahwa berbicara kasar, merokok, menghardik, dan mencaci maki itu pebuatan yang salah, namun disekolah atau setelah ia remaja, seolah-olah dituntut teman sebaya untuk melakukan perbuataan tersebut, karena itulah yang dianggap benar. Situasi seperti itu menimbulkan konflik dan perasaan bersalah yang berlebihan sehingga dapat menjadikan minat belajar siswa menurun.
Blair & Stewar (1964), mengemukakan bahwa siswa remaja yang kebutuhan-kebutuhannya tidak terpenuhi dapat melakukan tingkah laku mempertahankan diri seperti tingkah laku agresif, kompensasi, identifikasi, rasionalisasi, proyeksi, pembentukan reaksi, egosentris, menarik diri, dan gangguan pertumbuhan fisik. Implikasinya dalam bidanh akademis, guru tidak patut memberikan nilai rendah kepada siswanya. Guru baru memberi nilai jika siswanya benar-benar telah menguasai materi pelajaran. Oleh karena itu, proses pembelajaran siswa haruslah melayani perbedaan individual siswa remaja.

B. Usaha-Usaha Yang Dapat Dilakukan Guru Untuk Memenuhi Kebutuhan Remaja

Lingkungan keluarga dan guru / sekolah mempunyai peranan penting dalam mengarahkan sikap dan perilaku untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, pihak-pihak tersebut perlu melakukan berbagai usaha membantu memenuhi kebutuhan remaja, agar tidak menimbulkan kesulitan atau berbagai permasalahan bagi siswa.
Usaha yang dapat dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan remaja :
1. Meningkatkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, melalui ceramah keagamaan dan kegiatan kerohanian lainnya.
2. Memberikan bimbingan kepada remaja / siswa untuk mencapai cita-citanya dengan penuh kasih sayang, sehingga dapat menimbulkan citra positif.
3. Memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari, untuk dapat dijadikan sebagai model bagi remaja sesuai dengan peran jenis kelaminnya masing-masing.
4. Menyesuaikan fasilitas yang memadai untuk membantu remaja mengembangkan potensinya kearah positif dan bermanfaat bagi remaja itu sendiri dalam hidupnya.
5. Menghargai dan memperlakukan remaja sebagi individu yang sedang berkembang menuju kedewasaannya.
6. Membantu remaja mengatasi problem yang sedang dialami, agar tidak menimbulkan dampak negatif dalam kehidupannya.
7. Mengikutsertakan remaja dalam mengatasi maslah (keluarga, sekolah) yang memerlukan pemecahan masalah.
8. Sekolah perlu menyediakan sarana / fasilitas dan program kegiatan yang dapat berfungsi sebagai wahana untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
9. Sekolah perlu melakukan berbagai kegiatan kelompok sebagai wahana untuk mengembangkan sifat kebersamaan dan memenuhi kebutuhan diikutsertakannya dalam kelompok.
10. Membimbing dan memberi kesempatan untuk berprestasi melakukan berbagai kegiatan ko-kurikuler maupun ekstrakurikuler

.
Sumber :

1. Elida Prayitno. 2006. Psikologi Perkembangan Remaja. Padang : Angkasa Raya
2. Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang : UNP

1 komentar:

  1. terima kasih udah postng artikel ini,,,
    izin kopi untuk bahan kuliah PPd ,, :)

    BalasHapus