Minggu, 11 Maret 2012

hubungan interpersonal


Hubungan interpersonal
Pengertian Hubungan Interpersonal.Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan,  tetapi juga menentukan kadar hubungan
interpersonalnya. Jadi ketika kita berk omunikasi kita tidak hanya menentukan  content melainkan juga menentukan relationship. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka or ang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Jenis Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu:
a) berdasarkan   jumlah individu yang terlibat;
 b) berdasarkan tujuan yang ingin dicapai;
c) berdasarkan jangka waktu; serta
d) berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.

A .Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat,
dibagi  menjadi 2, yaitu hubungan diad dan hubungan triad. Hubungan diad merupakan  hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat  diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana  setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad  menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam  hubungan diad yang lain, dan pada hubun gan diad berkembang pola komunikasi  (termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungan  tersebut dengan hubungan diad yang la in. Sedangkan hubungan triad merupakan  hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkat  keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil  lebih didasarkan  voting  atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan  diambil melalui negosiasi).
B Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
Dibagi menjadi 2, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial.Hubungan tugas merupakan  sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak  dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya hubungan antara pasien dengan  dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lain-lain. Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan  tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal  dan sosial). Sebagai contoh adalah hubung an dua sahabat dekat, hubungan dua  orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.  
C Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu
Dibagi menjadi 2,  yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka  pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya  hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan. 
Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin  lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya  berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya). Dan karena  investasi yang ditanam itu banyak ma ka semakin besar usaha kita untuk  mempertahankannya.  Selain ketiga jenis hubungan interpersonal yang sudah dijelaskan di atas,  masih terdapat satu lagi jenis hubungan interpersonal yang didasarkan atas tingkat  kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim.  Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau  impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan  penyingkapan diri (self-disclosure). Makin intim suatu hubungan, makin besar  kemungkinan terjadinya penyingkapan diri  tentang hal-hal yang sifatnya pribadi.


D Hubungan intim terkait dengan jangka waktu
 Keintiman akan tumbuh pada  jangka panjang. Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karena  investasi yang ditanamkan individu di dalamnya dalam jangka waktu yang lama telah banyak. Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual. 

Faktor Yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi hubungan interpersonal,yaitu:
1.   Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara  pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan secara bersama. Bila berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan pandangan akan membuat gembira, suka dan nyaman. Sebaliknya bila berkumpul dengan orang atau kelompok yang benci akan membuat tegang, resah dan tidak enak.

2.   Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan menunjukkan ungkapan bahagia, ma ta melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi  interpersonal. Wajah merupakan alat ko munikasi yang sangat penting dalam menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.


3.   Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan dan respon yang akan diberikan sehingga terjadi hubungan. Tindakan dan tanggapan terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan karakteritik atau sifat yang dibawanya.
4.   Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai Orang lain yang dinisbatkan pada kata gorisasi tertentu. Cara pandang ini kebanyakan menimbulkan prasangka dan  gesekan yang cukup kuat, terutama pada saat pihak-pihak yang berkonflik  sulit membuka jalan untuk melakukan perbaikan. Individu atau kelompok akan merespon pengalaman dan lingkungan dengan cara memperlakukan anggota masyarakat secara berbeda atau cenderung melakukan pengelompokan menurut jenis kelamin, cerdas, bodoh, rajin, atau malas. Penggunaan cara ini untuk menyederhanakan begitu banyak stimuli yang diterimanya dan merupakan pengkatagorian pengalaman untuk memperoleh informasi tambahan dengan segera.
5.   Kesamaan karakter personal
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap mereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan masing-masing. 
6.   Daya tarik
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik cederung akan disikapi dan diperlakuk an lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain.
7.   Ganjaran
Seseorang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai orang yang menyukai dan memuji kita. Interaksi sosial ibaratnya transaksi dagang, dimana seseorang akan melanjutkan interaksi bila laba lebih banyak dari biaya. Bila pergaulan seorang pendamping masyarakat dengan orang-orang disekitarnya sangat menyenangkan, maka akan sangat menguntungkan ditinjau dari keberhasilan program, menguntungkan secara ekonomis, psikologis dan sosial. 
8.   Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli dan profesional serta mampu memberikan kontribusi secara intelektual, sikap dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Dalam situasi krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan  mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar